Tajuk : Al-Quran Palsu Yang Dicetak Oleh Omega 2001 dan Wine Press.
Artikel Oleh : Sangtawal Sakranta.
Hal berkaitan dengan Al-Quran Palsu atau disebut “The True Furqan” ini sudah lama diketahui umum. Saya cuma ingin menulis kembali agar kita semua tidak lupa dengan perancangan licik musuh-musuh agama islam yang mahu melihat islam hancur.Agar kita semua lebih berhati-hati dan sentiasa berwaspada selepas ini.
Pada awalnya Al-Quran palsu ini telah disebarkan dengan meluas di Kuwait dan Iraq dengan judul ‘The True Furqan’ atau ‘The True Furqan Al Haq’.Judul lain bagi buku ini(Al-Quran palsu) adalah ‘The 21st Century Quran’ setebal 366 mukasurat dalam bahasa arab dan Ingeris. Penyebaran buku ini adalah salah satu agenda Dajjal melalui hasil usaha Amerika dan Israel. Dikatakan selama 7 tahun hamba-hamba Dajjal telah berusaha bersungguh-sungguh untuk menyiapkan buku ini yang kononnya boleh menandingi kitab suci Al-Quran.
Buku ini telah dicetak oleh dua syarikat percetakan iaitu : Omega 2001 dan Wine Press pada tahun 1999.
Pada bahagian mukadimah buku itu ditulis bahawa The True Furqan adalah Bible yang ditulis dalam bahasa arab oleh The Executive Committee, antaranya ialah Al Saffee dan Al Mahdy.Mereka ini adalah nama samaran sahaja. “Tujuan The True Furqan adalah sebagai alat penyebaran agama Kristen,” kata Al Mahdy , nama samaran kepada penulis sebenar buku ini kepada Baptist News.
Ternyata Penghasilan buku ini oleh musuh-musuh islam adalah bertujuan untuk memalsukan isi kandungan kitab suci Al-Quran. Gaya bahasanya ternyata meniru kitab suci Al-Quran yang asli. Pelbagai surah dinamakan dengan surah-surah dalam Al-Quran seperti An Nur, Al Fatihah. Nama surah Al-Jana pula ditiru dari Surah Al-Jin. Ayat “Bismillah” pada setiap surah diganti dengan “Bismil Abi, Wal Ibni, Waruuhil Quds” (dengan nama bapak, anak dan roh qudus). Buku yang diterbitkan dalam bahasa arab dan telah diterjemahkan kedalam bahasa inggeris itu memiliki 77 surah buatan dalam 366 halaman, diantara nama-nama surahnya adalah : Al-Fatihah, An-Nur, As-Salam, Al-Mahabbah, Al-Masih, Ats-Tsalluts, Al-Mariqin, Az-Zina, Al-Makirin, Ar-Ruat, Al-Injil, Al-Asatir, Al-Kafirin, At-Tanzil, At-Tahrif, Al-Jannah, Al-Adha, Al-Abas, Asy-Syahid.
Menurut Baptist News lagi, pada 17 April 1999 , buku ini pernah dikirimkan ke beberapa kedutaan besar negara-negara islam.The True Furqan juga telah berjaya dibawa masuk ke institusi-institusi penting penyebaran propaganda Dajjal termasuk BBC. Dalam masa yang sama, buku ini turut berada di ruang redaksi jurnal berbahasa Arab di London serta di meja editor-editor majalah berbahasa Arab, Ibrani, dan Inggeris di Yerusalem.
Beberapa contoh ayat-ayat dalam al-qur’an palsu itu seperti :
* Dalam surat Al-Muftarah :
يا أيها الناس لقد كنتم أمواتا فأحييناكم بكلمة الإنجيل الحق، ثم نحييكم بنور الفرقان الحق
Artinya : “wahai manusia sungguh kamu telah mati dan kami hidupkan kembali dengan kalimat injil al-haq kemudian kami hidupkan (kembali) dengan cahaya al-furqon al-haq”.
* Dalam surat Al-Masih :
وزعمتم بأن الإنجيل محرف بعضه فنبذتم جُلَّه وراء ظهوركم
Artinya : “dan kalian mengira bahwa al-injil itu telah dirubah (palsukan) sebagiannya dan kemudian kalian mengingkarinya dibelakang punggung-punggung kalian.”
وقلتم: آمنا بالله وبما أوتي عيسى من ربه، ثم تلوتم منكرين، ومن يبتغ غير ملتنا دينا فلن يقبل منه، وهذا قول المنافقين
Artinya : “dan kalian mengatakan : kami telah beriman dengan Allah dan apa-apa yang diturunkan Musa dari Tuhannya kemudian kalian mengingkarinya, dan barang siapa yang menjadikan selain dari agama kami sebagai agamanya maka tidak akan diterima darinya dan inilah perkataan orang-orang munafiq.”
Dibawah ini saya siarkan satu sedutan artikel dari laman ini, Klik :
[[ Gaya puisi dan prosa, serta bahasa Arab klasik, yang digunakan The True Furqan seolah serupa dengan Al-Quran. Bedanya, kitab ini sepenuhnya berisi ajaran Bibel. “Selama ini, tak ada terjemahan Arab klasik Bibel yang dipandang layak baca oleh kaum Muslimin,” kata Al Mahdy.
Dalam pandangan Al Mahdy, karena bahasa tulis klasiknya merupakan salah satu bahasa tersulit di dunia, kualitas bahasa adalah sumber kebanggaan orang Arab. “Mereka memperolok Bibel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab percakapan, karena menilainya berkualitas rendah,” kata Al Mahdy. Tak mengherankan jika upaya membuat Bibel yang mirip Al-Quran pun ia lakoni. Al Mahdy adalah salah satu penulis The True Furqan.
Tapi, siapa sebenarnya sosok Al Mahdy ini? Tak pernah ada yang tahu pasti. Cuma, beberapa kalangan menduga kuat bahwa pengarang “Al-Quran palsu” ini adalah Dr. Anis Shorrosh, seorang evangelis Amerika. Dugaan ini, pernah dikemukakan M. Syamsi Ali, pemuka Islam asal Indonesia yang kini tinggal di Amerika Serikat.
Anis Shorrosh
Dalam salah satu situs webnya, Anis Shorrosh menempatkan The True Furqan dalam deretan buku-buku karyanya. Selain itu, salah satu halaman newsletter situs Trinity Broadcasting Network sempat melaporkan keberhasilan Shorrosh menyusun Al-Quran versi baru, yang menyertakan pesan-pesan Gospel.
Anis Shorrosh adalah salah satu evangelis terkemuka Amerika. Lahir di Nazareth, kota kelahiran Yesus, Anis Shorrosh mengalir darah Palestina. Konon, ayahnya meninggal ketika Nazareth jatuh ke tangan tentara Israel. Setelah Nazareth dikuasai Israel, Shorrosh pun terpaksa mengungsi ke Yordania. Ia kemudian belajar sosiologi di Mississippi College, sebelum belajar agama di New Orleans Baptist Theological Seminary. Ia juga punya dua gelar doktor dari Luther Rice International Seminary dan dari American Institute of Ministry di Dayton, Tennessee.
Walau mengaku sempat dendam terhadap Israel, belakangan Shorrosh malah bekerja di “negeri zionis” itu. Sejak 1959-1966, Anis Shorrosh telah menjadi evangelis di Timur Tengah. Tiga tahun di antaranya mengabdi pada Gereja Jerusalem Baptist. Dia juga pernah bertugas di Judea dan Samaria. Shorrosh pun mengajar di sejumlah sekolah teologi dunia. Pada 1990-an, ia lebih banyak bertugas sebagai misionaris di Afrika. Antara lain di Kenya, Capetown, Durban, dan Johannesburg. Setelah itu, pada 1995, Shorrosh bertugas di Selandia Baru, sebelum kemudian pergi ke Inggris dan Portugal. Setelah itu, barulah dia terkenal sebagai evangelis fanatik di Amerika.
Salah satu peristiwa yang mencuatkan nama Anis Shorrosh adalah perdebatannya dengan Ahmed Deedat, pendakwah Islam terkemuka asal Afrika Selatan. Deedat, peraih penghargaan Raja Faisal –penghargaan yang disebut-sebut sebagai “Nobel versi Islam”– adalah seorang kristolog, ahli ajaran Kristen, yang kerap mengundang pendeta Kristen terkemuka berdebat mengenai Injil. Perdebatan Anis Shorrosh dengan Ahmed Deedat pernah berlangsung dua kali pada 1980-an. Pertemuan pertama dengan topik bahasan “Apakah Yesus Itu Tuhan?” dilakukan di depan 5.000 hadirin di Albert Hall, London.
Pertemuan kedua, dengan hadirin tak kurang dari 12.000 orang, berlangsung di Birmingham, Inggris. Temanya, “Al-Quran dan Bibel: Yang Mana Firman Tuhan?”. Latar belakangnya sebagai keturunan Arab Palestina, boleh jadi, membuat Shorrosh punya keyakinan ekstra jika menilai miring Al-Quran serta Islam. Dan ia pun tak pernah berupaya menyembunyikan ketidaksukaannya pada Islam. Maka, setelah perdebatannya dengan Deedat, Shorrosh pun terus menorehkan reputasi sebagai pengkritik Islam yang keras. Lihat saja salah satu buku yang ditulisnya, Islam Revealed: A Christian Arab’s View of Islam.
Buku yang dipromosikan sebagai “pembuka mata untuk melihat agama mematikan yang dipercaya satu dari setiap lima orang di dunia” ini, selain berisi teks perdebatan antara Shorrosh dan Ahmed Deedat, juga berisi berbagai tudingan Shorrosh bahwa Islam merupakan kepercayaan yang salah dan penuh kekeliruan. Lebih jauh, dalam Islam Revealed, Shorrosh menggarisbawahi pendapatnya bahwa Islam sebenarnya merupakan agama teror yang menjunjung tinggi kekerasan. Walau kerap terlihat keliru menafsir Al-Quran, Shorrosh yakin, akar kekerasan Islam bersumber langsung dari Al-Quran. Maka, ia pun menganjurkan kaum Muslim untuk mengganti Al-Quran.
Mungkin, karena itu pula, Anis Shorrosh menyebut The True Furqan sebagai bacaan penting. “Inilah Quran yang lebih baik, ditulis dalam bahasa Arab yang indah dan benar, serta diterjemahkan dalam bahasa Inggris yang juga tepat,” katanya. Toh, The True Furqan bukan satu-satunya proyek Anis Shorrosh. Ia, misalnya, juga punya proyek khusus yang diberi nama “Project Informing Washington on the Truth of Islam”. Tetapi, yang disebutnya sebagai kampanye mengenai kebenaran Islam itu tak lain adalah propaganda untuk “menyadarkan” pemerintah dan rakyat Amerika bahwa negeri mereka telah diinvasi oleh Islam.
Buku-buku Anis Shorosh Lewat sebuah rekaman video berjudul Islam: A Threat or Challenge, Shorrosh berkampanye bahwa jauh sebelum peristiwa 11 September, ia sebenarnya telah sibuk mengingatkan Amerika dan seluruh dunia akan ancaman Islam. Rencananya, kaset propaganda ini dibagikan Shorrosh kepada seluruh anggota Kongres, Senat, dan politisi penting Amerika.
Toh, gaya Anis Shorrosh yang provokatif tak selalu membuat nyaman umat Kristen Amerika. Dua hari setelah serangan teroris 11 September ke Gedung World Trade Center, New York, Anis Shorrosh diundang ke Houston Baptist University (HBU). Ia diminta berceramah mengenai prinsip-prinsip dasar ajaran Islam.
Dalam ceramahnya, Shorrosh malah menghubungkan Nabi Muhammad dengan setan. Ia juga menyatakan dengan yakin, kaum Muslim adalah pencinta kekerasan. Ceramah itu pun menyinggung sebagian mahasiswa yang hadir, baik yang beragama Islam maupun sebagian yang Kristen.
Jurnal Baptist Standar pernah melaporkan bahwa ceramah Shorrosh itu memang penuh ucapan mengejutkan. Untuk menghindari masuknya teroris, misalnya, Shorrosh mengusulkan mengusir seluruh kaum Muslim yang datang ke Amerika. Shorrosh juga sempat mengatakan bahwa sebaiknya seluruh warga Amerika di Timur Tengah dipulangkan, setelah itu dibom atom saja kawasan tersebut.
Shorrosh punya satu jalan keluar saja bagi Islam. “Saya adalah salah satu dari ribuan umat Kristen yang setiap Jumat malam berpuasa dan berdoa bagi kejatuhan Islam,” katanya. Pidato semacam itu jelas membuat para petinggi universitas menyesal. Mereka meminta maaf pada hadirin atas pernyataan Shorrosh.]]
Setelah Syarikat penerbitan Omega 2001 telah menerbitkan Al-Quran palsu ini pada tahun 1999, maka dengan tidak diduga-duga nama ‘Omega’ kini bergema lagi di dunia islam amnya dan di negara kita khasnya setelah terjadinya peristiwa bersejarah yang terakam kemas pada 21.02.2011.
Oleh itu, saya berharap agar kita tidak terpengaruh dengan Al-Quran palsu “The True Furqan Al Haq”yang ternyata mahu memesongkan akidah umat islam seterusnya menghancurkan islam di muka bumi ini.
Satu lagi isu yang saya ingin sentuh di sini ialah isu Al-Kitab iaitu, Kitab Injil berbahasa melayu pula. Keputusan Kerajaan melepaskan 35,000 naskhah kitab Injil dalam Bahasa Malaysia yang ditahan oleh Kementerian Dalam Negeri di Pelabuhan Kuching dan Pelabuhan Klang telah menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat Islam.
Apakah itu satu keputusan terdesak kerajaan untuk mengambil hati pengundi di Sarawak ? kalau sebelum ini para pemimpin islam di negara ini begitu lantang menentang penggunaan kalimah ALLAH di kalangan bukan Islam kononnya bagi memelihara kesucian agama Islam jika kalimah suci itu turut digunakan oleh orang bukan Islam khususnya penganut Kristian, bagaimana pula dengan isu Al-Kitab ini ? Apakah para pemimpin dan ulama islam di negara ini begitu yakin bahawa isi Al-Kitab itu tidak akan mempengaruhi anak cucu kita nanti?
Mengapa pula Pope John Paul II mencium kitab suci Al-Quran pada 14.5.1999 ?
Klik disini untuk membacanya :
KLIK
“Absolutely, we (God) have revealed the reminder (Quran), and, absolutely, we will preserve it”
Holy Quran [15:9]
“This is an honorable Quran. In a protected book. None can grasp it except the sincere. A revelation from the Lord of the universe.”
Holy Quran [56:77-80]
Baca juga kisah perdebatan antara seorang Bekas Paderi dari Sabah [kini telah memeluk islam] dengan Pope John Paul II di sini : KLIK
Paling menarik sekali ialah penulis blog diatas – blog tausug-global iaitu saudara Asree telah memberi satu ulasan dan info yang jarang kita ketahui, pada bahagian bawah artikel diatas. Beliau mengaku pernah membaca Kitab Injil Barnaba berbahasa melayu yang telah di Tahqiq atau disemak oleh seorang ulama yang terkenal.Hebat sungguh ilmu Ulama ini kerana dipilih untuk mentahqiq kitab Injil tersebut sebelum ianya dicetak.
*[ Artikel ke-223 Sangtawal Sakranta ]
Artikel Oleh : Sangtawal Sakranta.
Hal berkaitan dengan Al-Quran Palsu atau disebut “The True Furqan” ini sudah lama diketahui umum. Saya cuma ingin menulis kembali agar kita semua tidak lupa dengan perancangan licik musuh-musuh agama islam yang mahu melihat islam hancur.Agar kita semua lebih berhati-hati dan sentiasa berwaspada selepas ini.
Pada awalnya Al-Quran palsu ini telah disebarkan dengan meluas di Kuwait dan Iraq dengan judul ‘The True Furqan’ atau ‘The True Furqan Al Haq’.Judul lain bagi buku ini(Al-Quran palsu) adalah ‘The 21st Century Quran’ setebal 366 mukasurat dalam bahasa arab dan Ingeris. Penyebaran buku ini adalah salah satu agenda Dajjal melalui hasil usaha Amerika dan Israel. Dikatakan selama 7 tahun hamba-hamba Dajjal telah berusaha bersungguh-sungguh untuk menyiapkan buku ini yang kononnya boleh menandingi kitab suci Al-Quran.
Buku ini telah dicetak oleh dua syarikat percetakan iaitu : Omega 2001 dan Wine Press pada tahun 1999.
Pada bahagian mukadimah buku itu ditulis bahawa The True Furqan adalah Bible yang ditulis dalam bahasa arab oleh The Executive Committee, antaranya ialah Al Saffee dan Al Mahdy.Mereka ini adalah nama samaran sahaja. “Tujuan The True Furqan adalah sebagai alat penyebaran agama Kristen,” kata Al Mahdy , nama samaran kepada penulis sebenar buku ini kepada Baptist News.
Ternyata Penghasilan buku ini oleh musuh-musuh islam adalah bertujuan untuk memalsukan isi kandungan kitab suci Al-Quran. Gaya bahasanya ternyata meniru kitab suci Al-Quran yang asli. Pelbagai surah dinamakan dengan surah-surah dalam Al-Quran seperti An Nur, Al Fatihah. Nama surah Al-Jana pula ditiru dari Surah Al-Jin. Ayat “Bismillah” pada setiap surah diganti dengan “Bismil Abi, Wal Ibni, Waruuhil Quds” (dengan nama bapak, anak dan roh qudus). Buku yang diterbitkan dalam bahasa arab dan telah diterjemahkan kedalam bahasa inggeris itu memiliki 77 surah buatan dalam 366 halaman, diantara nama-nama surahnya adalah : Al-Fatihah, An-Nur, As-Salam, Al-Mahabbah, Al-Masih, Ats-Tsalluts, Al-Mariqin, Az-Zina, Al-Makirin, Ar-Ruat, Al-Injil, Al-Asatir, Al-Kafirin, At-Tanzil, At-Tahrif, Al-Jannah, Al-Adha, Al-Abas, Asy-Syahid.
Menurut Baptist News lagi, pada 17 April 1999 , buku ini pernah dikirimkan ke beberapa kedutaan besar negara-negara islam.The True Furqan juga telah berjaya dibawa masuk ke institusi-institusi penting penyebaran propaganda Dajjal termasuk BBC. Dalam masa yang sama, buku ini turut berada di ruang redaksi jurnal berbahasa Arab di London serta di meja editor-editor majalah berbahasa Arab, Ibrani, dan Inggeris di Yerusalem.
Beberapa contoh ayat-ayat dalam al-qur’an palsu itu seperti :
* Dalam surat Al-Muftarah :
يا أيها الناس لقد كنتم أمواتا فأحييناكم بكلمة الإنجيل الحق، ثم نحييكم بنور الفرقان الحق
Artinya : “wahai manusia sungguh kamu telah mati dan kami hidupkan kembali dengan kalimat injil al-haq kemudian kami hidupkan (kembali) dengan cahaya al-furqon al-haq”.
* Dalam surat Al-Masih :
وزعمتم بأن الإنجيل محرف بعضه فنبذتم جُلَّه وراء ظهوركم
Artinya : “dan kalian mengira bahwa al-injil itu telah dirubah (palsukan) sebagiannya dan kemudian kalian mengingkarinya dibelakang punggung-punggung kalian.”
وقلتم: آمنا بالله وبما أوتي عيسى من ربه، ثم تلوتم منكرين، ومن يبتغ غير ملتنا دينا فلن يقبل منه، وهذا قول المنافقين
Artinya : “dan kalian mengatakan : kami telah beriman dengan Allah dan apa-apa yang diturunkan Musa dari Tuhannya kemudian kalian mengingkarinya, dan barang siapa yang menjadikan selain dari agama kami sebagai agamanya maka tidak akan diterima darinya dan inilah perkataan orang-orang munafiq.”
Dibawah ini saya siarkan satu sedutan artikel dari laman ini, Klik :
[[ Gaya puisi dan prosa, serta bahasa Arab klasik, yang digunakan The True Furqan seolah serupa dengan Al-Quran. Bedanya, kitab ini sepenuhnya berisi ajaran Bibel. “Selama ini, tak ada terjemahan Arab klasik Bibel yang dipandang layak baca oleh kaum Muslimin,” kata Al Mahdy.
Dalam pandangan Al Mahdy, karena bahasa tulis klasiknya merupakan salah satu bahasa tersulit di dunia, kualitas bahasa adalah sumber kebanggaan orang Arab. “Mereka memperolok Bibel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab percakapan, karena menilainya berkualitas rendah,” kata Al Mahdy. Tak mengherankan jika upaya membuat Bibel yang mirip Al-Quran pun ia lakoni. Al Mahdy adalah salah satu penulis The True Furqan.
Tapi, siapa sebenarnya sosok Al Mahdy ini? Tak pernah ada yang tahu pasti. Cuma, beberapa kalangan menduga kuat bahwa pengarang “Al-Quran palsu” ini adalah Dr. Anis Shorrosh, seorang evangelis Amerika. Dugaan ini, pernah dikemukakan M. Syamsi Ali, pemuka Islam asal Indonesia yang kini tinggal di Amerika Serikat.
Anis Shorrosh
Dalam salah satu situs webnya, Anis Shorrosh menempatkan The True Furqan dalam deretan buku-buku karyanya. Selain itu, salah satu halaman newsletter situs Trinity Broadcasting Network sempat melaporkan keberhasilan Shorrosh menyusun Al-Quran versi baru, yang menyertakan pesan-pesan Gospel.
Anis Shorrosh adalah salah satu evangelis terkemuka Amerika. Lahir di Nazareth, kota kelahiran Yesus, Anis Shorrosh mengalir darah Palestina. Konon, ayahnya meninggal ketika Nazareth jatuh ke tangan tentara Israel. Setelah Nazareth dikuasai Israel, Shorrosh pun terpaksa mengungsi ke Yordania. Ia kemudian belajar sosiologi di Mississippi College, sebelum belajar agama di New Orleans Baptist Theological Seminary. Ia juga punya dua gelar doktor dari Luther Rice International Seminary dan dari American Institute of Ministry di Dayton, Tennessee.
Walau mengaku sempat dendam terhadap Israel, belakangan Shorrosh malah bekerja di “negeri zionis” itu. Sejak 1959-1966, Anis Shorrosh telah menjadi evangelis di Timur Tengah. Tiga tahun di antaranya mengabdi pada Gereja Jerusalem Baptist. Dia juga pernah bertugas di Judea dan Samaria. Shorrosh pun mengajar di sejumlah sekolah teologi dunia. Pada 1990-an, ia lebih banyak bertugas sebagai misionaris di Afrika. Antara lain di Kenya, Capetown, Durban, dan Johannesburg. Setelah itu, pada 1995, Shorrosh bertugas di Selandia Baru, sebelum kemudian pergi ke Inggris dan Portugal. Setelah itu, barulah dia terkenal sebagai evangelis fanatik di Amerika.
Salah satu peristiwa yang mencuatkan nama Anis Shorrosh adalah perdebatannya dengan Ahmed Deedat, pendakwah Islam terkemuka asal Afrika Selatan. Deedat, peraih penghargaan Raja Faisal –penghargaan yang disebut-sebut sebagai “Nobel versi Islam”– adalah seorang kristolog, ahli ajaran Kristen, yang kerap mengundang pendeta Kristen terkemuka berdebat mengenai Injil. Perdebatan Anis Shorrosh dengan Ahmed Deedat pernah berlangsung dua kali pada 1980-an. Pertemuan pertama dengan topik bahasan “Apakah Yesus Itu Tuhan?” dilakukan di depan 5.000 hadirin di Albert Hall, London.
Pertemuan kedua, dengan hadirin tak kurang dari 12.000 orang, berlangsung di Birmingham, Inggris. Temanya, “Al-Quran dan Bibel: Yang Mana Firman Tuhan?”. Latar belakangnya sebagai keturunan Arab Palestina, boleh jadi, membuat Shorrosh punya keyakinan ekstra jika menilai miring Al-Quran serta Islam. Dan ia pun tak pernah berupaya menyembunyikan ketidaksukaannya pada Islam. Maka, setelah perdebatannya dengan Deedat, Shorrosh pun terus menorehkan reputasi sebagai pengkritik Islam yang keras. Lihat saja salah satu buku yang ditulisnya, Islam Revealed: A Christian Arab’s View of Islam.
Buku yang dipromosikan sebagai “pembuka mata untuk melihat agama mematikan yang dipercaya satu dari setiap lima orang di dunia” ini, selain berisi teks perdebatan antara Shorrosh dan Ahmed Deedat, juga berisi berbagai tudingan Shorrosh bahwa Islam merupakan kepercayaan yang salah dan penuh kekeliruan. Lebih jauh, dalam Islam Revealed, Shorrosh menggarisbawahi pendapatnya bahwa Islam sebenarnya merupakan agama teror yang menjunjung tinggi kekerasan. Walau kerap terlihat keliru menafsir Al-Quran, Shorrosh yakin, akar kekerasan Islam bersumber langsung dari Al-Quran. Maka, ia pun menganjurkan kaum Muslim untuk mengganti Al-Quran.
Mungkin, karena itu pula, Anis Shorrosh menyebut The True Furqan sebagai bacaan penting. “Inilah Quran yang lebih baik, ditulis dalam bahasa Arab yang indah dan benar, serta diterjemahkan dalam bahasa Inggris yang juga tepat,” katanya. Toh, The True Furqan bukan satu-satunya proyek Anis Shorrosh. Ia, misalnya, juga punya proyek khusus yang diberi nama “Project Informing Washington on the Truth of Islam”. Tetapi, yang disebutnya sebagai kampanye mengenai kebenaran Islam itu tak lain adalah propaganda untuk “menyadarkan” pemerintah dan rakyat Amerika bahwa negeri mereka telah diinvasi oleh Islam.
Buku-buku Anis Shorosh Lewat sebuah rekaman video berjudul Islam: A Threat or Challenge, Shorrosh berkampanye bahwa jauh sebelum peristiwa 11 September, ia sebenarnya telah sibuk mengingatkan Amerika dan seluruh dunia akan ancaman Islam. Rencananya, kaset propaganda ini dibagikan Shorrosh kepada seluruh anggota Kongres, Senat, dan politisi penting Amerika.
Toh, gaya Anis Shorrosh yang provokatif tak selalu membuat nyaman umat Kristen Amerika. Dua hari setelah serangan teroris 11 September ke Gedung World Trade Center, New York, Anis Shorrosh diundang ke Houston Baptist University (HBU). Ia diminta berceramah mengenai prinsip-prinsip dasar ajaran Islam.
Dalam ceramahnya, Shorrosh malah menghubungkan Nabi Muhammad dengan setan. Ia juga menyatakan dengan yakin, kaum Muslim adalah pencinta kekerasan. Ceramah itu pun menyinggung sebagian mahasiswa yang hadir, baik yang beragama Islam maupun sebagian yang Kristen.
Jurnal Baptist Standar pernah melaporkan bahwa ceramah Shorrosh itu memang penuh ucapan mengejutkan. Untuk menghindari masuknya teroris, misalnya, Shorrosh mengusulkan mengusir seluruh kaum Muslim yang datang ke Amerika. Shorrosh juga sempat mengatakan bahwa sebaiknya seluruh warga Amerika di Timur Tengah dipulangkan, setelah itu dibom atom saja kawasan tersebut.
Shorrosh punya satu jalan keluar saja bagi Islam. “Saya adalah salah satu dari ribuan umat Kristen yang setiap Jumat malam berpuasa dan berdoa bagi kejatuhan Islam,” katanya. Pidato semacam itu jelas membuat para petinggi universitas menyesal. Mereka meminta maaf pada hadirin atas pernyataan Shorrosh.]]
Setelah Syarikat penerbitan Omega 2001 telah menerbitkan Al-Quran palsu ini pada tahun 1999, maka dengan tidak diduga-duga nama ‘Omega’ kini bergema lagi di dunia islam amnya dan di negara kita khasnya setelah terjadinya peristiwa bersejarah yang terakam kemas pada 21.02.2011.
Oleh itu, saya berharap agar kita tidak terpengaruh dengan Al-Quran palsu “The True Furqan Al Haq”yang ternyata mahu memesongkan akidah umat islam seterusnya menghancurkan islam di muka bumi ini.
Satu lagi isu yang saya ingin sentuh di sini ialah isu Al-Kitab iaitu, Kitab Injil berbahasa melayu pula. Keputusan Kerajaan melepaskan 35,000 naskhah kitab Injil dalam Bahasa Malaysia yang ditahan oleh Kementerian Dalam Negeri di Pelabuhan Kuching dan Pelabuhan Klang telah menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat Islam.
Apakah itu satu keputusan terdesak kerajaan untuk mengambil hati pengundi di Sarawak ? kalau sebelum ini para pemimpin islam di negara ini begitu lantang menentang penggunaan kalimah ALLAH di kalangan bukan Islam kononnya bagi memelihara kesucian agama Islam jika kalimah suci itu turut digunakan oleh orang bukan Islam khususnya penganut Kristian, bagaimana pula dengan isu Al-Kitab ini ? Apakah para pemimpin dan ulama islam di negara ini begitu yakin bahawa isi Al-Kitab itu tidak akan mempengaruhi anak cucu kita nanti?
Mengapa pula Pope John Paul II mencium kitab suci Al-Quran pada 14.5.1999 ?
Klik disini untuk membacanya :
KLIK
“Absolutely, we (God) have revealed the reminder (Quran), and, absolutely, we will preserve it”
Holy Quran [15:9]
“This is an honorable Quran. In a protected book. None can grasp it except the sincere. A revelation from the Lord of the universe.”
Holy Quran [56:77-80]
Baca juga kisah perdebatan antara seorang Bekas Paderi dari Sabah [kini telah memeluk islam] dengan Pope John Paul II di sini : KLIK
Paling menarik sekali ialah penulis blog diatas – blog tausug-global iaitu saudara Asree telah memberi satu ulasan dan info yang jarang kita ketahui, pada bahagian bawah artikel diatas. Beliau mengaku pernah membaca Kitab Injil Barnaba berbahasa melayu yang telah di Tahqiq atau disemak oleh seorang ulama yang terkenal.Hebat sungguh ilmu Ulama ini kerana dipilih untuk mentahqiq kitab Injil tersebut sebelum ianya dicetak.
*[ Artikel ke-223 Sangtawal Sakranta ]